perajin perak di kotagede yogyakarta sedang

ArifSetiawan. February 23, 2018. Sudah cukup lama saya mengetahui jika kerajinan perak Kotagede merupakan salah satu daya tarik wisata di Yogyakarta. Walaupun begitu, saya belum pernah sekalipun berkunjung ke sini, padahal juga sering main ke Jogja dan kampung halaman saya juga bisa bilang tidak terlalu jauh. Kebetulan setelah main ke Wonogiri KegiatanPembuatan Direktori Perajin Perak Kotagede ini dilaksanakan selama lima bulan mulai bulan Mei 2021 sampai dengan bulan Oktober 2021, Lokasi Pekerjaan Pembuatan Direktori Perajin Perak Kotagede adalah di Kotagede, Yogyakarta dengan rekanan yang ditunjuk adalah PT. Menurutbuku Studi tentang Pergerakan Muhammadiyah di Kotagede tahun 1910 - 2010 oleh Mitsuo Nakamura, para perempuan mengambil peranan penting dalam mengumpulkan uang dan memiliki posisi inti dalam tatanan ekonomi di wilayah Kotagede. Melalui gotong royong tersebut Masjid Perak selesai dibangun pada tahun 1939 dan resmi dibuka pada 1940. Metrotvnewscom, Yogyakarta: Perajin kecil perak di sentra kerajinan itu di Kotagede, Yogyakarta, masih terkendala pemasaran produk. Manufaktur dan Ritel Kerajinan Perak Kotagede - Yogyakarta. Kadar perak dalam produk kami adalah 92,5 % (Silver 925). Sehingga warna produk kami tidak berubah menjadi HITAM. SEJARAHSINGKAT SENTRA KERAJINAN PERAK KOTAGEDE. Menurut informais yang dilansir oleh laman cincin kawin kota gede, keberadaan perajin atau pembuat kerajinan perak di Kotagede sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram dan Belanda di tahun 1600-an. Pada zaman dahulu, para perajin tersebut melayani kebutuhan raja yang berkaitan dengan perak. Wenn Ein Mann Sich Treffen Will. Setiap tahun, jutaan orang wisata ke Jogja untuk melihat Candi Borobudur dan Prambanan. Tak heran bila keduanya masih memuncaki daftar tgl 23 Juni 2022Sudah berapa kali kamu wisata ke Jogja? Jutaan orang ke Jogja setiap tahun. Pertama, pengen lihat Candi Borobudur dan Prambanan. Lho, kamu belum pernah ke sana? Ya, gak papa juga sih. Mungkin kamu lebih suka hal-hal yang sederhana. Misalnya saja sarapan gudeg yang gurih dan manis. Menikmati senja di Pantai Parangtritis. Duduk di bangku pedestrian Malioboro yang romantis. Dengerin musisi jalanan yang entah kenapa suaranya bikin melow. "Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu..."Ups, tanpa sadar kamu tadi nyanyi dalam hati. Gak papa, lanjutin aja. Toh, akhir pekan ini kamu libur. Jadi, kamu bisa langsung cus ke Jogja. Berangkat Jumat sore, malamnya sudah sampai Jogja. Coba bayangkan. Hari Sabtu dan Minggu, kamu bisa santai-santai di pantai. Biarkan air laut yang bening membelai. Rasanya damaaaaaai. Kamu juga bisa menyusuri sungai bawah tanah dan wisata seru lainnya. Menjelajahi sudut-sudut kota Jogja yang kaya bangunan cagar budaya. Mengunjungi masa lalu di Museum Ullen Sentalu. Menemukan semangat baru dari ratusan tempat wisata di juga suasana akrab di angkringan. Hangatnya teh jahe berpadu dengan aroma arang yang membara. Benarlah kata seorang penyair, "Yogya terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan." Lalu kamu sadar bahwa rasa kangen ini, rindu ini, begitu nyata. Jogja adalah kampung halamanmu juga. Kampung halaman yang sedang memanggilmu untuk ini 69 tempat wisata Jogja & sekitarnya yang paling populer berdasarkan data trafik situs 3 bulan Candi BorobudurDibangun pada abad ke-9, Candi Borobudur sekarang menjadi magnet yang mampu menarik jutaan wisatawan setiap tahun. Bagaimana cara agar bisa naik ke atas candi? Selengkapnya lihat di CANDI BOROBUDUR - Jam Buka, HTM, dan Video Naik Candi Borobudur Candi PrambananCandi Prambanan dibangun pada abad ke-9. Menjulang setinggi 47 meter dengan ornamen yang mengagumkan, kecantikan candi Hindu ini tak tertandingi. Candi Prambanan terletak 17 km ke arah timur dari pusat Kota Jogja dan bisa dijangkau dengan bus Trans Jogja. Selengkapnya lihat di CANDI PRAMBANAN - Jam Buka, HTM, dan Aturan MalioboroMalioboro adalah jantung Kota Jogja. Tak heran bila banyak penginapan murah dekat Malioboro, meskipun sekarang banyak hotel berbintang. Apa saja tempat wisata dan hotel dekat Malioboro? Temukan info lengkapnya di sini. Selengkapnya lihat di MALIOBORO - Jantung Kota Jogja dengan Daya Pikat HeHa Sky ViewHeHa Sky View sangat populer dan bisa dijangkau dalam 30 menit saja dari Kota Jogja. HeHa Sky View berisi tempat selfie, food stall, dan resto. Tempatnya sangat instagramable, banyak spot foto keren dengan pemandangan langit dan Kota Jogja dari ketinggian Selengkapnya lihat di HEHA SKY VIEW - Rute, Harga Tiket Masuk, HeHa Ocean ViewHeHa Ocean View adalah tempat wisata kekinian yang sangat populer dengan banyak spot foto keren berlatar belakang laut. HeHa Ocean View bisa dijangkau dalam 1,5 jam dari Kota Jogja. Selengkapnya lihat di HEHA OCEAN VIEW - Rute, Harga Tiket Masuk, dan Tugu JogjaTugu Jogja memendam makna filosofis tentang semangat perlawanan atas penjajahan dan kini menjadi landmark yang sangat lekat dengan Kota Jogja. Ada juga tradisi memeluk atau mencium tugu ini ketika lulus kuliah. Selengkapnya lihat di TUGU JOGJA - Foto 360° & Sejarah Ikon Kota Obelix HillsObelix Hills adalah tempat wisata kekinian dengan pemandangan sunset dari ketinggian, resto, dan 30 spot foto. Obelix Hills bisa dijangkau dalam 1 jam dari Kota Jogja. Selengkapnya lihat di SUNSET ASYIK DI OBELIX HILLS - Rute dan Harga Tiket Masuk Taman SariGemercik air, keindahan arsitekturnya yang kuno, dan pemandangan yang menakjubkan membuat Taman Sari sangat mempesona. Lorong-lorong dan bangunannya menjadikan Taman Sari penuh rahasia yang akan terus dikuak. Selengkapnya lihat di TAMASYA KE TAMAN SARI - Jam Buka, HTM, dan Foto 360°.9. Pantai ParangtritisPantai Parangtritis hanya 27 km dari pusat Kota Jogja dan terkenal memiliki pemandangan sunset yang romantis. Naik bendi menyusuri Pantai Parangtritis sore hari akan menjadi kenangan yang manis. Selengkapnya lihat di PANTAI PARANGTRITIS - Sunset yang Romantis di Tebing BreksiKehilangan fungsi sebagai tempat menambang batuan kapur, membuat kawasan Tebing Breksi di Sambirejo, Prambanan, malah ramai didatangi pengunjung segala umur. Siapa sangka, tempat yang dulunya tak banyak dilirik, sekarang menjadi tempat wisata unik. Selengkapnya lihat di REKREASI KE TEBING BREKSI - Jam Buka & Harga Tiket Masuk Gunung MerapiMenikmati matahari terbit dari gunung api paling aktif di negeri ini, serta menengok langsung kawah Merapi yang selalu bergolak menjadi pengalaman wajib seumur hidup. Selengkapnya lihat di GUNUNG MERAPI - Menikmati Sunrise di Gunung Berapi Paling Aktif di Pantai IndrayantiSelain menawarkan pesona pantai berpasir putih dengan air laut yang jernih, Indrayanti juga menawarkan sensasi dinner romantis bertabur bintang di restoran yang terletak di tepi pantai. Selengkapnya lihat di PANTAI INDRAYANTI - Pantai Bersih dengan Restoran Bukit BintangSebagai salah satu tempat dengan lanskap senja dan malam yang mempesona, Bukit Bintang menjadi tempat favorit bagi banyak kaum muda di Jogja. Terletak di tepi Jalan Jogja-Wonosari, Bukit Bintang begitu mudah didatangi. Pemandangan Kota Yogyakarta berlatar Gunung Merapi dan Merbabu tersaji di depan mata. Anda bisa duduk di kursi beton di atas tebing atau di warung-warung yang menyediakan kopi dan jagung bakar sembari menunggu matahari tenggelam. Ketika langit semakin gelap, bintang di langit luas dan kerlip lampu bagai lautan bintang menjadikan tempat ini begitu romantis. Selengkapnya lihat di Bukit Alun-alun KidulSaat malam, Alun-alun Kidul yang terletak di belakang Kraton Yogyakarta dipenuhi masyarakat yang mencari hiburan murah. Kerlap-kerlip lampu dari odong-odong yang mengelilingi alun-alun menambah kemeriahan. Selengkapnya lihat di ALUN-ALUN KIDUL - Kerlap-Kerlip Halaman Belakang Keraton Saat KaliurangKawasan Wisata Kaliurang yang terletak di Pakem merupakan tujuan wisata favorit sejak zaman Belanda hingga sekarang. Tak heran bila mudah menemukan bangunan berasitektur indische meskipun tempat-tempat wisata baru terus bermunculan di Kaliurang. Selengkapnya lihat di 13 Tempat Wisata Paling Populer di Kaliurang, Kuliner, dan Vila Candi MendutCandi Mendut merupakan Candi Buddha yang dibangun oleh Raja Indra dari Wangsa Syailendra. Relung Candi Mendut menjadi singgasana untuk arca Buddha berukuran besar. Selengkapnya lihat di CANDI MENDUT - Singgasana untuk Arca Buddha Pantai DriniSebuah pulau karang di bibir pantai membelah Pantai Drini menjadi dua bagian dengan karakter bertolak belakang. Sisi Timur yang tenang dan bagian Barat yang garang, membuat Pantai Drini menjadi sebuah pantai berkarakter ganda. Selengkapnya lihat di PANTAI DRINI - Pantai yang Tenang dengan Pulau Candi AbangCandi Abang merupakan salah satu situs candi peninggalan Hindu di Jogja yang dibangun sekitar abad ke-9 dan ke-10. Dinamakan Candi Abang karena berbeda dengan situs candi pada umumnya yang merupakan bangunan dari susunan batu-batu berwarna hitam dan berukir, bangunan Candi Abang disusun oleh batu bata merah abang dalam bahasa Jawa. Situs candi yang diperkirakan berbentuk piramida dengan sumur di bagian tengahnya ini juga dikenal sebagai Bukit Teletubies di kalangan wisatawan karena keseluruhan bangunan candi terkubur oleh tanah dan tertutup rumput hijau sehingga menyerupai bukit dalam serial anak-anak tersebut. Selengkapnya lihat di Candi Jogja Bay WaterparkMeskipun berlokasi di pinggir kota, Jogja Bay merupakan wisata air terbesar di Indonesia. Jogja Bay Adventure Pirates Waterpark mengusung tema bajak laut. Terdapat berbagai macam wahana petualangan air yang menarik di dalamnya. Beberapa wahana yang menantang seperti Volcano Coaster, Bekti Adventure, serta Memo Racer dengan ketinggian menara sekitar 26 meter bisa menguji nyali. Selain wahana air yang lengkap, terdapat restoran-restoran bagi pengunjung untuk mengisi perut setelah puas bermain air. Selengkapnya lihat di Jogja Bay Gembira LokaGembira Loka merupakan tempat yang tepat untuk berwisata bersama keluarga. Tak hanya bisa mencoba berbagai wahana permainan dan menyaksikan tingkah aneka satwa, di Gembira Loka Anda juga bisa menemukan kadal raksasa, Komodo Dragon. Selengkapnya lihat di GEMBIRA LOKA - Jam Buka & Harga Tiket Masuk Pasar BeringharjoPasar Beringharjo telah digunakan sebagai tempat jual beli sejak tahun 1758. Tawarannya kini kian lengkap; mulai dari batik, jajanan pasar, jejamuan, hingga patung Budha seharga ratusan ribu. Selengkapnya lihat di PASAR BERINGHARJO - Pasar Tradisional Terlengkap di Keraton YogyakartaKeraton Yogyakarta tidak hanya menjadi tempat tinggal raja, namun juga menjadi penjaga nyala kebudayaan Jawa. Di tempat ini Anda dapat belajar dan melihat secara langsung bagaimana budaya tetap dilestarikan di tengah laju perkembangan dunia. Selengkapnya lihat di KERATON YOGYAKARTA - Museum Hidup Kebudayaan Jawa dan Tempat Tinggal Raja Taman Sungai MudalSaat musim berganti dan hujan tak lagi membasahi bumi, air terjun musiman menjadi tak menarik lagi. Namun lain halnya dengan Air Terjun Mudal yang kini telah mempercantik diri dengan taman bunga warna-warni. Selengkapnya lihat di TAMAN SUNGAI MUDAL - Tak Sekedar Bermain Air di Bawah Naungan Gunung Waduk SermoWaduk sermo sebagai satu-satunya waduk yang ada di Jogja laksana oase di tengah perbukitan karst Menoreh yang eksotis. Naik perahu berkeliling tak kalah menyenangkan dengan menikmati senja di tepinya. Selengkapnya lihat di WADUK SERMO - Menanti Senja di Tepi Pantai BaronPesisir Selatan Jawa memang sarat dengan kisah-kisah unik, termasuk di Pantai Baron, yang konon menjadi tempat terdamparnya bule sakti. Kita bisa membayangkan kisah tersebut dari pesisir yang asri, atau dari mercusuarnya yang tinggi. Selengkapnya lihat di PANTAI BARON - Kisah Si Bule Sakti dan Mercusuarnya yang Taman PintarTaman Pintar adalah tempat rekreasi edukasi yang keren dan seru di Jogja. Harga tiket masuknya terjangkau. Wahananya ada planetarium, wahana bahari, zona pengolahan sampah, science theater, playground, perpustakaan, kampung kerajinan, gedung oval, dll. Selengkapnya lihat di BELAJAR DI TAMAN PINTAR - Jam Buka dan Harga Tiket Masuk 2023.27. Pantai SliliGazebo dan tempat makan menyambut saat mulai masuk ke area Pantai Slili. Jika dibandingkan pantai lain, Pantai Slili menjadi salah satu pantai yang memiliki garis pantai yang pendek. Pasir pantai yang putih bersih menambah keindahan dari pantai yang bersebelahan dengan Pantai Sadranan ini. Pantai ini cukup sepi, cocok bagi pengunjung yang ingin bersantai. Bebatuan karang yang ada di pinggir pantai dengan ombak-ombak kecil yang saling beradu, juga cocok untuk pengunjung yang ingin bermain-main air. Pantai ini juga cocok untuk menikmati indahnya sunrise dan sunset. Selengkapnya lihat di Pantai Pantai SadrananJika selama ini kita hanya dapat menikmati keindahan Pantai Sadranan dari permukaannya saja, sekarang kita bisa juga mencoba olahraga snorkeling; menyelami keindahannya - masuk ke kedalaman diri dan tenggelam di keluasan-Nya. Selengkapnya lihat di PANTAI SADRANAN - Surga Baru untuk Menyelami Keindahan Bawah Candi KalasanCandi Kalasan adalah candi yang dipersembahkan untuk Dewi Tara yang dinding luarnya dilapisi semen kuno. Candi Budha tertua di Yogyakarta ini dibangun oleh Rakai Panangkaran, raja dari dinasti Syailendra yang juga mengkonsep pendirian Borobudur. Selengkapnya lihat di CANDI KALASAN - Peninggalan Budha Tertua di Pantai NgobaranPantai Ngobaran ternyata kaya pesona budaya; mulai dari pura, masjid yang menghadap ke selatan, hingga potensi kuliner terpendam yaitu landak laut goreng. Selengkapnya lihat di PANTAI NGOBARAN - dari Pura hingga Landak Laut Candi IjoCandi Ijo adalah candi yang letaknya paling tinggi di Yogyakarta yang menyuguhkan pesona alam dan budaya serta pesawat yang tengah landing. Candi inilah yang membuat landasan Bandara Adisutjipto tak bisa diperpanjang ke arah timur. Selengkapnya lihat di CANDI IJO - Candi yang Letaknya Tertinggi di Ratu BokoCandi Ratu Boko adalah kompleks istana megah yang dibangun pada abad ke-8. Bangunan yang bisa dikatakan termegah di jamannya itu dibangun oleh salah satu kerabat pendiri Borobudur. Selengkapnya lihat di RATU BOKO - Kemegahan di Bukit Penuh Pantai WediomboMemancing dari bukit karang untuk mendapat ikan besar tentu bukan wisata biasa. Pengalaman itu bisa didapatkan di Pantai Wediombo, bersama pengalaman mencicipi ikan Panjo dan menyaksikan upacara Ngalangi. Selengkapnya lihat di PANTAI WEDIOMBO - Memancing Ikan dari Bukit Goa PindulGoa Pindul adalah gua yang eksotik dengan aliran sungai bawah tanah di Gunungkidul. Rasakan petualangan menyusurinya dengan ban pelampung dan bermain di kolam dengan "cahaya surga". Selengkapnya lihat di WISATA MANTUL DI GOA PINDUL - Jam Buka & Harga Tiket Masuk Pantai KukupPantai Kukup letaknya di sebelah Pantai Baron. Deretan payung terpasang di sepanjang bibir pantai untuk disewakan. Tidak jarang banyak pengunjung yang lebih memilih menyewa tikar dan duduk meneduh di bawah tebing-tebing karang di sekitar pantai. Pantai ini memiliki air yang jernih dan banyak terdapat ikan-ikan kecil. Tak heran banyak anak-anak yang memilih untuk berenang sambil mencari ikan-ikan kecil untuk dibawa pulang. Di sebelah kiri pantai, terdapat sebuah jembatan yang menghubungkan bukit karang di tepi pantai dengan bukit karang di seberangnya. Untuk naik ke bukit ini, pengunjung tidak dikenakan biaya sepeser pun, kecuali jika ingin masuk ke tempat selfie yang tersedia. Selengkapnya lihat di Pantai KasonganMelihat lebih dekat pembuatan kerajinan keramik yang telah diwariskan turun-temurun sambil memburu koleksi-koleksi indah hasil keahlian tangan. Selengkapnya lihat di KASONGAN - Memburu Keramik di Pemukiman Pantai KrakalDeretan pantai-pantai indah laut selatan di Gunungkidul menyembunyikan beberapa spot surfing yang menantang, salah satunya adalah Pantai Krakal. Selengkapnya lihat di PANTAI KRAKAL - Menyongsong Barrel di Pantai Makam Raja-Raja ImogiriMakam Raja-Raja Imogiri adalah kompleks makam Raja-Raja Mataram Islam beserta keturunannya, yaitu raja-raja yang bertahta di Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Apa saja yang ada di dalamnya? Simak selengkapnya. Selengkapnya lihat di MAKAM RAJA-RAJA IMOGIRI - Berkunjung ke Pusara Para Leluhur Hutan Pinus PenggerDi Yogyakarta, salah satu tempat wisata yang menjadi ikon swafoto adalah Hutan Pinus Pengger. Namun, wanawisata ini sebenarnya menyimpan keindahan yang hidup. YogYes mewawancarai seniman pembuatnya untuk melengkapi tulisan ini. Selengkapnya lihat di HUTAN PINUS PENGGER - Land Art, Pinus, Candi PlaosanCandi Plaosan yang dibangun Rakai Pikatan memiliki beberapa keunikan dibanding candi lain, yaitu dua candi utamanya yang "kembar" serta teras yang permukaannya halus. Di candi ini juga terdapat figur Vajrapani, Amitbha, dan Prajnaparamitha. Selengkapnya lihat di CANDI PLAOSAN - Candi Kembar dekat Gumuk Pasir ParangkusumoDi atas pasir, badan otomatis bergerak meliuk-liuk. Layaknya pemain snowboard, dengan papan luncur tubuh menderas menuruni lereng bukit pasir yang membentang di Gumuk Pasir Parangkusumo. Selengkapnya lihat di GUMUK PASIR PARANGKUSUMO - Adrenalin Terpancing dengan Pantai DepokPantai Depok menyajikan hidangan ikan segar dan sejumlah hasil tangkapan laut lainnya dalam nuansa khas restaurant pesisir. Tak jauh dari pantai ini, anda bisa menikmati panorama gumuk pasir satu-satunya di kawasan Asia Tenggara. Selengkapnya lihat di PANTAI DEPOK - Menikmati Hidangan Ikan Laut Pemandian Tirta BudiBackflip dan byur! Dari jauh, beberapa anak tampak melakukan atraksi ini berkali-kali. Mereka asyik bermain di sebuah pemandian di tengah desa yang airnya jernih kebiruan. Pemandian itu bernama Tirta Budi, yang dikenal sebagai Blue Lagoon-nya Jogja. Selengkapnya lihat di PEMANDIAN TIRTA BUDI - Blue Lagoon-nya Pantai BaruKerindangan pohon cemara udang membuat pantai ini cocok sebagai tempat piknik keluarga. Pemandangannya pun jadi makin unik dengan kehadiran puluhan kincir angin yang menjadi penghasil listrik utama di pantai ini. Selengkapnya lihat di PANTAI BARU - Tempat Piknik Asyik dengan Kincir Angin yang Candi SewuCandi Sewu tak sekadar didirikan sebagai tempat ibadah di masa Kerajaan Mataram Kuno. Lebih dari itu, nenek moyang mendirikan candi ini juga karena ada falsafah yang ingin mereka sampaikan untuk anak cucunya. Salah satunya tentang persatuan bangsa. Selengkapnya lihat di Candi Taman PelangiDi taman ini kita bisa melihat pelangi bahkan di malam hari. Lampion aneka bentuk dan warna memanjakan mata. Bermacam-macam wahana permainan juga tersedia. Selengkapnya lihat di TAMAN PELANGI - Melihat Pelangi di Malam Pantai KesiratTak adanya pasir pantai bukan berarti Pantai Kesirat tak menarik untuk dikunjungi. Selain cerita tentang ucapan syukur yang tersirat dalam tradisi, lukisan senja di ufuk barat terlihat begitu memikat. Selengkapnya lihat di PANTAI KESIRAT - Cerita tentang Senja yang Pantai GlagahDi pantai paling terkenal di Kulon Progo ini kita bisa memancing, bersepeda, menaiki cano di laguna, bermotorcross ria, hingga sekedar duduk santai menikmati tetrapod yang berjuang memecah ombak sambil menunggu sunset tiba. Selengkapnya lihat di PANTAI GLAGAH - Ketika Ombak Garang Berpadu dengan Laguna yang Pantai NglamborDasar laut Pantai Nglambor bagai akuarium semesta yang menyimpan sejuta pesona. Atas jasa sepasang "kura-kura raksasa" yang mampu menjinakkan garangnya ombak dari Samudera Hindia, panorama bawah laut di pesisir selatan ini pun bisa diselami keindahannya. Selengkapnya lihat di PANTAI NGLAMBOR - Akuarium Semesta yang Dijaga Sepasang Kura-Kura Candi PlaosanCandi Plaosan yang dibangun Rakai Pikatan memiliki beberapa keunikan dibanding candi lain, yaitu dua candi utamanya yang "kembar" serta teras yang permukaannya halus. Di candi ini juga terdapat figur Vajrapani, Amitbha, dan Prajnaparamitha. Selengkapnya lihat di CANDI PLAOSAN - Candi Kembar dekat Museum Ullen SentaluUllen Sentalu merupakan sebuah museum seni dan budaya Jawa yang didirikan oleh keluarga Haryono. Museum ini terletak di Kaliurang, dikaki bukit Turgo, Gunung Merapi dan Bukit Plawangan dan memiliki sembilan ruang pamer. Kesembilan ruang pamer tersebut terletak di tiga unsur tempat yakni di permukaan tanah, di dalam tanah dan di atas air. Selengkapnya lihat di Museum Ullen Candi SambisariSetelah terkubur selama ratusan tahun, bongkahan pertama ditemukan pada tahun 1966. Memerlukan waktu 21 tahun untuk menggali dan merangkai ratusan keping "puzzle" dari batu itu sebelum akhirnya Candi Sambisari berhasil direkonstruksi. Selengkapnya lihat di CANDI SAMBISARI - 21 Tahun Merangkai "Puzzle Batu Raksasa".53. Studio Alam GamplongMeskipun masih terus melakukan pembangunan, Gamplong Studio Alam yang menjadi lokasi syuting film Sultan Agung telah siap dikunjungi sebagai destinasi wisata baru. Bahkan, beberapa waktu yang lalu sudah diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo. Selengkapnya lihat di STUDIO ALAM GAMPLONG - Pusat Kebudayaan dengan Set Studio Pantai GesingDeretan kapal-kapal nelayan yang bersandar di bibir pantai menjadi daya tarik utama saat pertama menginjakkan kaki di Pantai Gesing. Pantai ini memang dikenal dengan sebutan pantai nelayan, meskipun tidak sebesar pantai nelayan lain seperti Ngrenehan atau Sadeng. Pantai Gesing juga menjadi destinasi bagi pembeli ikan, baik untuk dikonsumsi pribadi maupun untuk di jual lagi. Pantai Gesing diapit oleh dua tebing di sisi barat dan timurnya. Pantainya tidak terlalu besar, pasir pantainya yang putih dan bersih. Dengan ombak yang karakteristiknya sama dengan pantai-pantai lain di Gunungkidul, pantai ini masih aman jika digunakan untuk bermain air. Selengkapnya lihat di Pantai Sindu Kusuma EduparkTidak perlu jauh-jauh untuk ke theme park berisi wahana bermain dan belajar. Jogjakarta punya Sindu Kusuma Edupark yang cukup lima belas menit-an dari pusat kota. Selengkapnya lihat di SINDU KUSUMA EDUPARK - Dari Bianglala yang Ikonik, Sampai Omah Musik yang Pantai Pok TunggalPerjalanan ke Pantai Pok Tunggal memang tak terduga. Awalnya disuguhi jalan yang sulit, ternyata berujung pada surga tersembunyi yang memikat hati dan menantang nyali. Sebatang pohon yang ikonik membuat pantai ini makin cantik. Selengkapnya lihat di PANTAI POK TUNGGAL - Surga Tersembunyi yang Menantang Puncak BeciciTersembunyi di balik deretan tanaman pinus merkusii yang tumbuh menjulang, langit senja di Bantul terlihat begitu mempesona. Dan ketika gelap datang, panorama lautan bintang-bintang imitasi pun membuat siapa saja yang memandang berdecak penuh kekaguman. Selengkapnya lihat di PUNCAK BECICI - Senja yang Tersembunyi di Balik Deretan Pinus Pantai SundakBukan cuma ombak saja yang bisa dinikmati ketika ke pantai, tetapi juga bukti sejarah dan berkah yang ada; misalnya gua karang yang menjadi tempat perkelahian asu anjing dan landak. Selengkapnya lihat di PANTAI SUNDAK - Perkelahian Asu dan Landak yang Menuai Situs WarungbotoSiapa yang menyangka situs bangunan yang dulunya hanya reruntuhan dan puing bangunan yang terbengkalai, kini bisa menjadi bangunan yang elok. Keunikan bangunannya akan membuat pengunjung terpincut. Selengkapnya lihat di SITUS WARUNGBOTO - Dulu Terabaikan, Sekarang Megah Candi PawonBerbeda dengan candi-candi lain yang tertutup rapat, Candi Pawon memiliki lubang angin pada biliknya. Candi Pawon menjadi titik tengah yang menghubungan Candi Mendut dan Candi Borobudur. Selengkapnya lihat di CANDI PAWON - Titik Tengah Tiga Candi Hutan Pinus MangunanHutan Pinus Mangunan memang populer sebagai lokasi hunting foto bahkan pre-wedding. Deretan pinus yang tumbuh subur teratur tak kalah cantik dengan hutan-hutan yang sering dijadikan lokasi syuting film di luar negeri. Selengkapnya lihat di HUTAN PINUS MANGUNAN - Berburu Foto di Tengah KotagedeKotagede merupakan saksi bisu dari tumbuhnya Kerajaan Mataram Islam yang pernah menguasai hampir seluruh Pulau Jawa. Makam para pendiri Kerajaan Mataram Islam, reruntuhan tembok benteng, dan peninggalan lain bisa kita temukan di Kotagede. Selengkapnya lihat di KOTAGEDE - Saksi Bisu Berdirinya Kerajaan Mataram Islam Abad ke-16.63. Sendang SonoSendang Sono adalah tempat yang sarat cerita, keindahan dan ketenangan. Anda bisa mengunjungi makam Sarikromo, menikmati arsitekturnya yang meraih Aga Khan Awards dan berkirim surat pada Tuhan di depan Gua Maria. Selengkapnya lihat di SENDANG SONO - Lourdes-nya Agrowisata Bhumi MerapiSelain menyajikan wisata edukasi budidaya ternak dan perkebunan, Bhumi Merapi juga sangat populer akan spot-spot foto bertema Santorini, Alpen, dll. Harga tiket masuknya 30 rb saja dan tidak perlu bayar lagi untuk berfoto di spot-spotnya. Puas banget! Selengkapnya lihat di AGROWISATA BHUMI MERAPI - Alamat, Jam Buka, dan Harga Tiket Pantai SadengJalur dan muara Bengawan Solo Purba bisa disaksikan bila mengunjungi Pantai Sadeng. Melihat kondisi kini dan membayangkan kondisi masa lalunya, seperti menyaksikan proses evolusi. Mata pun akan memandang takjub. Selengkapnya lihat di PANTAI SADENG - Mengunjungi Muara Bengawan Solo Monumen Jogja KembaliMonumen Yogya Kembali Monjali adalah museum untuk memperingati peristiwa direbutnya kembali Kota Yogyakarta dari penjajah Belanda pada 29 Juni 1949. Bangunannya yang berbentuk seperti tumpeng sangat ikonik. Selengkapnya lihat di KEMBALI KE MONJALI - Jam Buka dan Harga Tiket 2023.67. Museum SonobudoyoSebanyak 1200-an dari penjuru nusantara bisa dinikmati jika berkunjung Museum Sonobudoyo. Mulai dari keris Yogyakarta, Solo, Madura, hingga keris Kalimantan atau Mandau dan keris Sulawesi. Selengkapnya lihat di MUSEUM SONOBUDOYO - Menikmati Koleksi Keris Pantai ParangkusumoPantai Parangkusumo mengajak anda merasakan pengalaman spiritual tak terlupakan, melawati Batu Cinta sekaligus mengenang pertemuan Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul. Selengkapnya lihat di PANTAI PARANGKUSUMO - Pantai Cinta di KalibiruMenunggu senja datang dari atas pohon pinus di hijaunya pegunungan Menoreh sambil memandang telaga di kejauhan. Udara segar dan suasana tenang menjadi pelepas ketegangan pikiran. Selengkapnya lihat di KALIBIRU - Menikmati Perbukitan Menoreh yang Agus SupriadiCopyright © 2023 - Berdiri pada warsa 1930-an, Masjid Perak menjadi tengara modernisme Islam yang berkembang di Kotagede. Di usianya hampir seabad, masjid tersebut menjadi saksi bisu pergumulan Islam dengan sinkretisme, kolonialisme, dan komunisme. Modernisme Islam di Kotagede tidak bisa dilepaskan dari Muhammadiyah, organisasi yang didirikan Ahmad Dahlan di Kampung Kauman, sekitar 6 kilometer dari kawasan itu. Di kemudian hari, sejumlah tokoh penting Muhammadiyah pun lahir dari kawasan budaya Masjid Perak Masjid Perak terletak di Jalan Mondorokan No. 51, Trunojayan, Prenggan, Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada masa Revolusi, masjid ini menjadi saksi penggemblengan Laskar Hizbullah dan Sabilillah sebelum menuju medan perang melawan tentara Netherlands Indies Civil Administration NICA yang membonceng Sekutu. Ruang utama Masjid Perak berbentuk persegi dengan luas 100 meter persegi. Atapnya berbentuk limas yang disangga empat soko guru atau pilar utama. Jendela besar terdapat di dinding sebelah barat, tepatnya di kanan dan kiri mihrab atau pengimaman. Sementara itu, pintu utama terdapat di dinding bagian selatan dan timur. Para sejarawan berselisih paham tentang asal nama Masjid Perak. Sebagian berpendapat nama tersebut diambil dari kata “perak” yang merupakan komoditas utama para perajin dan pedagang yang menyokong biaya pembangunan masjid itu. Lain itu, warnanya yang putih juga berasosiasi dengan logam mulia itu dan dianggap lambang keikhlasan dan kesucian hati para pembangunnya. Sejarawan lain berpendapat bahwa nama Perak adalah kesalahan fonetik terhadap kata “firoq”, istilah Arab yang bermakna “perpisahan”. Maksudnya perpisahan dari ritual tertentu yang biasa dilakukan di Masjid Gedhe Mataram, masjid kuno tinggalan Panembahan Senopati. Masjid Perak memang dibangun dengan semangat purifikasi agama dari anasir kepercayaan dan praktik-praktik yang dinilai bertentangan dengan Islam. Karena lokasinya yang menyatu dengan komplek makam raja-raja, Masjid Gedhe Mataram kerap dijadikan tempat ritual oleh sebagian masyarakat yang percaya pada kekuatan ruh orang yang sudah meninggal. Kebiasaan inilah yang membuat kelompok muslim modernis sekaligus anggota Muhammadiyah merasa kurang nyaman dan mengalihkan kegiatannya ke Masjid Perak. Pembangunan Masjid Perak dimulai pada 1937 di atas tanah wakaf seluas 400 meter persegi. Pada 1939, proses pembangunan rampung dan setahun kemudian, tepatnya pada 12 Januari 1940, masjid sudah digunakan untuk beribadah. Donatur utama pembangunan masjid tersebut adalah Amir, Mudzakir, dan Muchsin. Mudzakir adalah putra Abdullah Rosyad, seorang abdi dalem pegawai kerajaan di bidang keagamaan. Mudzakir juga merupakan ayahanda Prof. Abdul Kahar Mudzakir, tokoh Muhammadiyah yang duduk sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI. Sementara itu, Muchsin adalah saudara ipar Mudzakir. Berkat kesuksesannya berbisnis barang-barang grosir, dia menjadi penyandang dana Abdul Kahar, keponakannya, sewaktu menempuh pendidikan tinggi di Universitas Kairo, Mesir. Kotagede dan Kerajinan Perak Kotagede adalah sebuah kecamatan yang terletak di selatan Yogyakarta. Kawaasan ini berdiri sekira 1532. Wilayah yang semula merupakan alas Mentaok ini dibuka sebagai pemukiman oleh Ki Ageng Pemanahan atas titah Sultan Adiwijaya, penguasa Pajang. Putra Ki Ageng Pemanahan, yaitu Raden Ngabehi Saloring Pasar, kemudian mendirikan Kesultanan Mataram Islam dengan Kotagede sebagai ibu kotanya. Saloring Pasar selanjutnya dikenal dengan gelar Panembahan Senopati. Meski ibu kota Mataram pernah pindah ke Kerta, Plered, Kartasura, dan Surakarta, Kotagede tetap menjadi kota yang penting. Kiwari, wilayah ini dikenal dengan banyaknya tinggalan sejarah, di antaranya Masjid Gedhe Mataram, makam para pendiri kerajaan, pasar tradisional, rumah-rumah kuno, dan reruntuhan benteng. Perdagangan adalah pekerjaan yang paling banyak ditekuni masyarakat Kotagede. Seturut Van Mook dalam “Kutha Gedhe” 1986, hlm. 3, wilayah ini sejak lama menjadi sentra produk-produk kerajinan. Banyak warganya yang berprofesi sebagai perajin emas, perak, kuningan, tanduk binatang, kulit, dan kayu. Di antara semua itu, kerajinan perak merupakan bidang yang paling banyak ditekuni masyarakat Kotagede, bahkan sejak zaman Mataram Islam. Pada warsa 1930-an tatkala krisis ekonomi alias Malaise menghantam Hindia Belanda, kerajinan perak di Kotagede justru mencapai puncak kejayaannya. Dalam satu tahun, tercatat kilogram perak diproses oleh sekitar 70 perusahaan. Aktivitas produksi itu berhasil menyerap setidaknya tenaga kerja. Buruh yang tidak terampil mendapat upah 0,35 gulden sehari, sedangkan buruh yang sudah terampil menerima upah 1,50 gulden sehari. Sebagai perbandingan, harga beras saat itu hanya 0,05 gulden per kilogram. Pada masa Kolonial, Kotagede disebut-sebut sebagai pusat kerajinan perak terbesar di Hindia Belanda. Meski demikian, bahan baku kerajinan tersebut didatangkan dari luar daerah, khususnya Cikotok, Jawa Barat. Sebagai pusat kerajinan berskala besar, Kotagede mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Kolonial. Pada 1933, dengan maksud memberi pembinaan terhadap para pengrajin perak, Pemerintah Hindia Belanda dan pihak Keraton Yogyakarta mendirikan Pakaryan Ngayogyakarta. Setiap tahun, lembaga ini memberikan subsidi kepada para perajin di Kotagede hingga 1500 gulden. Lembaga ini juga mengadakan kursus atau pelatihan, mendirikan ruang pameran, serta mencari jalan bagi para perajin dan pengusaha lokal untuk memperluas jaringan pemasaran di dalam negeri dan menembus pasar internasional. Untuk tujuan yang sama, didirikan pula sekolah kriya yang bernama Sedyaning Piwoelang Angesti Boedi pada 1939. Sekolah tersebut didirikan oleh Java Instituut, sebuah lembaga kebudayaan yang dibentuk untuk melestarikan kebudayaan masyarakat Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Ketika Muhammadiyah semakin berkembang di Kotagede, para pedagang dan perajin perak banyak yang turut bergabung. Berbagai aktivitas organisasi pun kemudian melibatkan peran serta mereka, tak terkecuali dalam pembangunan Masjid Perak. Infografik Mozaik Masjid Perak Kotagede. Motor Perubahan Hanya butuh waktu setengah jam berkendara dari Kauman, kampung halaman Ahmad Dahlan, untuk sampai di Kotagede. Meski begitu, Muhammadiyah baru berkembang pesat di kawasan tersebut pada warsa 1920-an. Seturut Mitsuo Nakamura dalam Bulan Sabit Muncul dari Balik Pohon Beringin 1983, hlm. 15, Kotagede merupakan wilayah terjadinya transformasi sosial, budaya, politik, dan ekonomi yang melibatkan Muhammadiyah sebagai salah satu aktor penggeraknya. Menariknya, transformasi itu bukan dipengaruhi faktor eksternal atau sebab nilai-nilai yang diimpor dari luar, melainkan sesuatu yang tumbuh dari dalam masyarakat Kotagede sendiri dengan subkulturnya yang majemuk, yaitu santri, priyayi, dan abangan. Pada masa awal perkembangannya di Kotagede, Muhammadiyah membuka sejumlah lembaga pendidikan, di antaranya Volkschool Sekolah Rakyat dan Holland lnlandsche Cursus Kursus Bumiputra Berbahasa Belanda. Pada waktu itu, masyarakat Kotagede terbagi menjadi empat golongan. Mereka adalah golongan pegawai kerajaan abdi dalem, saudagar batu permata dan logam mulia, pedagang kecil seperti penjual makanan atau kebutuhan sehari-hari, serta petani dan buruh. Sebelum diterima secara luas oleh masyarakat Kotagede, Muhammadiyah mula-mula diminati oleh golongan pedagang kecil. Menariknya, sebagian dari golongan ini juga kepincut dengan rival ideologis Muhammadiyah, yaitu PKI. Maka tak berlebihan Kotagede saat itu disebut daerah “merah”. Pada 1924, PKI bahkan berani mengadakan kongres di sana. PKI menjadi kekuatan yang diperhitungkan di Kotagede karena peran anggota Sarekat Islam SI Cabang Surakarta. Organisasi pimpinan Cokroaminoto itu terpecah menjadi dua faksi, yakni SI Putih yang berhaluan nasional-religius dan SI Merah yang berhaluan sosialis-komunis. Tatkala PKI menjalankan program-programnya di Kotagede usai kemerdekaan, Muhammadiyah mencoba menghambat. Sanggar Bulus Kuning, misalnya, didirikan untuk mengimbangi pengaruh Lembaga Kebudayaan Rakyat Lekra yang berafiliasi dengan PKI. Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah pun tak ketinggalan bersaing dengan Pemuda Rakyat dan Gerakan Wanita Indonesia Gerwani. Seturut Mitsuo Nakamura, terdapat empat paradoks gerakan Muhammadiyah di Kotagede. Pertama, sebagai gerakan yang ingin memurnikan praktik keberislaman atau mengembalikannya pada ortodoksi Islam, Muhammadiyah mendapat dukungan masyarakat yang memiliki akar heterodoksi yang kuat. Kedua, perubahan yang dimotori Muhammadiyah itu mula-mula mendapat dukungan dari kelompok pedagang dan perajin, bukan priyayi atau petani. Pedagang dan perajin adalah kelompok sosial yang tidak umum dalam masyarakat Jawa kala itu. Ketiga, sebelum masuknya Muhammadiyah ke Kotagede, kelompok pedagang dan perajin bukan merupakan kalangan santri. Keempat, hubungan antara gerakan modernisme Islam ala Muhammadiyah dan kegiatan ekonomi tidak selalu beriringan. - Sosial Budaya Kontributor Firdaus AgungPenulis Firdaus AgungEditor Fadrik Aziz Firdausi Perajin perak di Kotagede, Yogyakarta. YOGYAKARTA - Para perajin kecil perak di sentra produksi perak Kotagede, Kota Yogyakarta, mulai menyiapkan diri menghadapi musim liburan sekolah, Natal maupun Tahun Baru 2015 dengan menambah stok produknya."Para perajin kecil perak Kotagede sejak awal sudah menyiapkan diri memproduksi kerajinan perak lebih banyak ketimbang hari biasa,"kata Wakil Ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Kecil Mataram Asperam Yogyakarta, Pandit Anggoro di Yogyakarta, Ahad 14/12.Menurut dia, dengan meningkatkan produksi maka saat libur sekolah maupun natal dan tahun baru ini perajin sudah memiliki stok yang cukup sehingga ketika para wisatawan mengunjungi sentra kerajinan perak tersebut, mereka memiliki pilihan beragam dari produk kerajinan yang ada."Diharapkan pada musim liburan akhir tahun ini mereka memperoleh keuntungan banyak dari hasil penjualan produk kerajinan perak karena diharapkan jumlah kunjungan wisatawan meningkat," katanya. Ia mengatakan sebagian besar anggota asosiasinya adalah perajin kecil perak di Kotagede yang di antaranya memproduksi cincin, kalung gelang dan asesoris perhiasan. "Kualitas dan desain produk para perajin kecil di Kotagede cukup memadai, sehingga tidak perlu diragukan lagi," itu, pengusaha kecil kerajinan perak Kotagede, Indah mengatakan biasanya saat memasuki musim libur akhir tahun dirinya sudah memproduksi lebih banyak untuk kepentingan stok. "Produk kerajinan perak yang digemari wisatawan khususnya cincin, gelang dan asesoris," katanya. sumber AntaraBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini Kotagede is the historical site of Mataram Islam great city who build until 1532. This district has justify as international conservation district on ’Yogyakarta Declaration and Kotagede Declaration’ at Yogyakarta 1996, in Asia and West Pacific Network Urban Conservation APWNUC’ workshop and symposium 4th. Kotagede distric characteristic threatened because rapid physical function change as impact of economical growing and productive economical oriented. It nescessary to analysis the urban space characteristic that appropriate with this distinctiveness visual distric space. This research use rasionalistic quantitative method in order to find the image of distric space characteristic. Variables of analysis are street floor as horizontal bottom enclosure and street wall as vertical enclosure. JMP program and pixelate Adobe Photoshop use to process research data. Output of the analysis is distric space characteristic on Jl. Kemasan, include outline, facade rythem and quality of street space Abstract in Bahasa Indonesia Kotagede adalah situs bersejarah peninggalan Kotaraja Kerajaan Mataram Islam yang berdiri sejak tahun 1532 M. Kawasan ini telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi tingkat internasional dalam ’Yogyakarta Declaration and Kotagede Declaration’ di Yogyakarta melalui workshop dan simposium ke 4 oleh Asia and West Pacific Network Urban Consevation AWPNUC pada tahun 1996. Karakteristik kawasan Kotagede terancam akibat percepatan perubahan fungsi fisik sebagai dampak pertumbuhan ekonomi dan perubahan pemilikan yang berorientasi ekonomi produktif. Perlu dilakukan analisa karakteristik ruang kawasan yang sesuai dengan ciri visual ruang kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode rasionalistik untuk mendapatkan gambaran karakteristik ruang kawasan secara kuantitatif. Analisa dilakukan dengan variabel lantai ruang jalan street floor dan dinding pembatas sebagai pelingkup ruang jalan street Wall. Pengolahan data dilakukan secara digital dengan program komputer JMP dan pixelate Adobe Photoshop. Hasil analisis merupakan temuan karakteristik di Jl. Kemasan, terhadap outline, irama bukaan bangunan dan kualitas ruang jalan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun arahan rancangan kawasan. Kata kunci jalan kemasan kotagede, konservasi, karakteristik. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free METODE ANALISIS KUANTITATIF RASIONALISTIK DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RUANG Poerwadi, et al. 81METODE ANALISIS KUANTITATIF RASIONALISTIK DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RUANG UNTUK ARAHAN RANCANGAN KAWASAN URBAN Studi Kasus Jl. Kemasan, Kotagede Poerwadi Tjahja Tribinuka Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya E-mail pewede ABSTRAK Kotagede adalah situs bersejarah peninggalan Kotaraja Kerajaan Mataram Islam yang berdiri sejak tahun 1532 M. Kawasan ini telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi tingkat internasional dalam ’Yogyakarta Declaration and Kotagede Declaration’ di Yogyakarta melalui workshop dan simposium ke 4 oleh Asia and West Pacific Network Urban Consevation AWPNUC pada tahun 1996. Karakteristik kawasan Kotagede terancam akibat percepatan perubahan fungsi fisik sebagai dampak pertumbuhan ekonomi dan perubahan pemilikan yang berorientasi ekonomi produktif. Perlu dilakukan analisa karakteristik ruang kawasan yang sesuai dengan ciri visual ruang kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode rasionalistik untuk mendapatkan gambaran karakteristik ruang kawasan secara kuantitatif. Analisa dilakukan dengan variabel lantai ruang jalan street floor dan dinding pembatas sebagai pelingkup ruang jalan street Wall. Pengolahan data dilakukan secara digital dengan program komputer JMP dan pixelate Adobe Photoshop. Hasil analisis merupakan temuan karakteristik di Jl. Kemasan, terhadap outline, irama bukaan bangunan dan kualitas ruang jalan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun arahan rancangan kawasan. Kata kunci jalan kemasan kotagede, konservasi, karakteristik. ABSTRACT Kotagede is the historical site of Mataram Islam great city who build until 1532. This district has justify as international conservation district on ’Yogyakarta Declaration and Kotagede Declaration’ at Yogyakarta 1996, in Asia and West Pacific Network Urban Conservation APWNUC’ workshop and symposium 4th. Kotagede distric characteristic threatened because rapid physical function change as impact of economical growing and productive economical oriented. It nescessary to analysis the urban space characteristic that appropriate with this distinctiveness visual distric space. This research use rasionalistic quantitative method in order to find the image of distric space characteristic. Variables of analysis are street floor as horizontal bottom enclosure and street wall as vertical enclosure. JMP program and pixelate Adobe Photoshop use to process research data. Output of the analysis is distric space characteristic on Jl. Kemasan, include outline, facade rythem and quality of street space Keywords jalan kemasan kotagede, conservation, characteristic. PENDAHULUAN Kotagede merupakan peninggalan Kotaraja Mataram Islam berdiri sejak tahun 1532 M, berawal dari sebuah kawasan hutan ’alas Mentaok’, kemudian dijadikan pedukuhan sebagai permukiman kerabat Kiai Ageng Pemanahan yang masih berada dalam kekuasaan Sultan Pajang. Konsep tatanan tapak tradisional Jawa yang menggunakan empat elemen catur gatra yaitu dalem sebagai tempat tinggal penguasa, pasar dan alun-alun sebagai ruang terbuka publik serta Masjid digunakan sebagai dasar penataan kawasan. Alun-alun sebagai suang terbuka publik di kelilingi bangunan penting berupa Dalem, Masjid dan lokasi pasar tradisional. Kotagede secara administratif sebagian termasuk dalam wilayah Kota Yogyakarta, yaitu Kelurahan Prenggan dan Purbayan, sebagian lagi termasuk dalam wilayah Kabupaten Bantul, yaitu Desa Jagalan Gambar 1; peta wilayah penelitian. Bangunan rumah tinggal yang berfungsi sebagai tempat usaha ada sejak tahun 1870, sedang industri kerajinan perak sejak tahun 1920. sehingga saat ini di kelurahan Prenggan sepanjang Jl. Kemasan didominasi usaha perdagangan hasil kerajinan perak. Jalan tersebut adalah jalur pergerakan utama menuju situs Kotaraja Mataram Islam dari kota Yogyakarta, namun demikian keberadaan Jl. Kemasan sekarang justru berkembang sendiri tanpa ada arahan untuk memperkuat potensi strategis ini. Karakteristik ruang kawasan semakin hilang tertimpa pembangunan yang berorientasi bisnis. Perlu arahan rancangan kawasan urban di Jl. Kemasan agar tercipta karakteristik koridor yang terkoordinasi baik secara fisik maupun aktifitas, sehingga mampu meningkatkan kualitas lingkungan yang mendukung keberadaan situs bersejarah. DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 36, No. 1, Juli 2008 81 - 92 82 Gambar 1 Peta posisi Kotagede terhadap kota Yogyakarta dan Peta Kawasan Kotagede Benteng Jagang Pasar KotagedePasargede Masjid Ageng Mataram Alun-alun situs Dalem METODE ANALISIS KUANTITATIF RASIONALISTIK DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RUANG Poerwadi, et al. 83METODA PENELITIAN Potensi strategis yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan kota adalah figure, linkage dan place Trancik, 1980. Massa dan ruang solid-void secara fisik serta jalur pergerakan untuk kendaraan dan pejalan kaki adalah faktor penting yang menentukan pembentukan struktur kota. Faktor tersebut menjadi bahan acuan untuk di analisis dalam penelitian ini. Metode kuantitatif dipergunakan dengan mendata obyek fisik di lokasi penelitian secara obyektif dalam tampilan angka, selanjutnya dilakukan analisa secara rasionalistik. Ruang jalan sebagai bentukan dari pelingkup horisontal street floor dan massa yang merupakan elemen vertikal street wall merupakan variabel yang digunakan. Analisa dilakukan dengan dua macam data terolah, pertama adalah matriks dari variabel-variabel yang telah ditentukan yaitu fungsi bangunan, garis sempadan, bentuk atap, warna, umur bangunan. Kedua adalah penggambaran street picture bangunan yang ada di lokasi penelitian. Matriks data yang dianalisa menghasilkan kecenderungan karakteristik bangunan berdasarkan jumlah terbanyak dari variabel fisik dan aktivitas. Pencarian hubungan dari data diakukan dengan penelitian korelasional corelational research secara multivariate sistem cluster untuk mendapatkan hierarki pengelompokan variabel tersebut. Pengelompokkan ini akan dapat mem-perlihatkan kecenderungan variabel yang saling berhubungan. TEMUAN DAN PEMBAHASAN Kotagede tidak lagi menunjukkan dirinya sebagai salah satu bekas ibukota kerajaan Mataram Islam, kecuali nama yang masih ada yaitu Masjid dan Makam, serta legenda yang tetap ada dalam tata kehidupan masyarakatnya Van Mook, 1958. Benteng jagang kota dan tata ruang kota yang tersisa, tidak lagi menunjukkan masa lalu sebuah Kotaraja. Perpindahan pusat kerajaan Mataram dari Kotagede telah menjadikan kota yang dibangun dalam konsep kekerabatan itu berubah identitas menjadi kota abdi dalem penjaga makam dan masjid kedaton. Perjalanan sejarah telah membentuk Kawasan Kotagede sebagai daerah yang dihuni banyak perajin perak, sehingga sampai saat ini toko-toko kerajinan perak bertebaran di sepanjang jalan. Akses utama menuju situs dalem’ Kotagede, yaitu Jl. Kemasan dihuni masyarakat jenis pedagang, perajin dan pekerja adalah koridor yang paling banyak berkembang digunakan sebagai toko perak Gambar 2. Sumber Dokumentasi survey pribadi tahun 2002 dan 2004 Gambar 2. Toko-toko kerajinan perak di kawas-an Kotagede Keterangan Bangunan di Jl. Kemasan yang asalnya berfungsi sebagai toko atau rumah tinggal telah diubah menjadi toko hasil kerajinan perak. Pemilik merehabilitasi bangunan dengan penampilan yang menyolok dari warna dinding dan billboard signage. DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 36, No. 1, Juli 2008 81 - 92 84 Pasargede yang merupakan akhir dari Jl. Kemasan adalah awal dari lokasi situs Kotaraja Mataram. Pasar ini sejak berdiri sudah diperuntukkan sebagai pusat perbelanjaan tradisional bagi masyarakat. Terdapat dua kepentingan perdagangan di kawasan Kotagede yaitu perdagangan yang lebih berorientasi bagi pelancong pendatang dan jual-beli kebutuhan sehari-hari bagi warga masyarakat lokal, baik modern kekinian maupun tradisional Gambar 3. Penggal-penggal Kawasan dibuat untuk mem-permudah analisis. Penentuan penggal didasarkan atas pertimbangan kategorisasi spesifikasi keunikan, bentuk situasi tapak dan jalur jalan, fasilitas terkelompok tertentu dan titik-titik menarik berupa bangunan dalam sebuah kawasan. Pertama adalah penggal ’Kemasan 1’ yang dimulai dari pertigaan sisi Utara Jl. Kemasan sampai dengan pertigaan dekat Kantor Penggadaian. Penggal ’Kemasan 2 dan 3’ dimulai dari Kantor Penggadaian sampai dengan perempatan dengan dan Gambar 4. Analisa dengan tabulasi dibagi menjadi 12 variabel yaitu fungsi bangunan, kedalaman garis sempadan bangunan, tinggi bidang dinding, lebar bidang dinding, jumlah lantai, bentuk atap, keberadaan ornamentasi beserta keunikannya, warna bangunan, umur dan jenis ruang. Secara visual analisa dilakukan dengan menggambar tampak-tampak dari bangunan yang ada berdasarkan penggal yang menghasilkan outline global dan bukaan pintu dan jendela dari bangunan yang ada di Jl. Kemasan. Perbandingan ini menghasilkan temuan yang berperan dalam menentukan kecenderungan karak-teristik kawasan. Fungsi pelayanan umum di Jl. Kemasan meliputi tempat pelayanan Pos, tempat pendidikan berupa Sekolah Dasar Negeri, tempat pelayanan kesehatan berupa rumah sakit, tempat praktek dokter dan poliklinik serta apotik, tempat ibadah berupa Masjid. Fungsi massa pelingkup ruang jalan didominasi tempat usaha perdagangan dan usaha kerajinan logam perak, baik skala kecil maupun menengah sampai besar, terlihat dari dimensi tempat usaha. Jenis usaha perdagangan selain kerajinan perak terdapat jenis komoditas bahan kebutuhan hidup sehari-hari, elektronik, bahan bangunan, suku cadang otomotip, warung tempat makan-minum, jasa foto copy, wartel, reparasi kendaraan roda dua, kios bensin eceran, bengkel las, peralatan fotografi dan bahan pakaian Gambar 5. Sumber Dokumentasi survey pribadi tahun 2002 Gambar 3. Aktifitas perdagangan di sekitar Pasargede, akhir dari Jl. Kemasan Keterangan Pasargede sampai saat ini tetap menjadi fasilitas pusat perbelanjaan tradisional yang cukup ramai, terutama pada pagi hari pasaran. Jumlah pedagang yang terus bertambah menyebabkan terbentuk bedak-bedak penjualan di sekeliling pasar, ada yang berjualan dengan tenda, gerobak dan lesehan/tikar METODE ANALISIS KUANTITATIF RASIONALISTIK DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RUANG Poerwadi, et al. 85JL. KEMASANJL. KARANGLOJL. MENTAOK RAYAJL. WATU GILANGJL . MONDORAKANSumber Olahan data 2004 Gambar 4. Penggal kawasan untuk penelitian di wilayah Kotagede Penggal Kemasan 1 Penggal Kemasan 2 Penggal Kemasan 3 UTARATitik yang menarik perhatian adalah toko perak Yolanda’ dan Balai kelurahan yang beratap joglo. Set back kedua bangunan ini cukup mundur ke belakang Wilayah ini didominasi oleh fasilitas perdagangan seperti toko perak, warung makanan, bengkel, foto copy dan lain-lain. Rata-rata bangunan tidak terlalu besar bersempadan nol dengan mayoritas ketinggian satu lantai dan memiliki bentuk dasar atap segitiga pelana atau perisai Gambar 5. Penal Kemasan 1’ DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 36, No. 1, Juli 2008 81 - 92 86 Analisa Irama BukaanAnalisa OutlineAnalisa VoidAnalisa SolidPenggal Kemasan 1. Sisi Timur, dari Utara ke SelatanAnalisa Irama BukaanAnalisa OutlineAnalisa VoidAnalisa SolidPenggal Kemasan 1 cermin. Sisi Barat, dari Utara ke SelatanSumber Olahan data pribadi 2008 Gambar 6. Analisa elemen visual penggal Kemasan 1 UTARAJL. KEMASANPenggal ini ditandai oleh titik-titik bangunan kantor penggadaian dan rumah kuno dengan set back cukup mundur, kebetulan keduanya didominasi oleh warna hijau Bangunan lebih banyak sebagai rumah tinggal dan kantor pemerintah. Kantor pusat dan sekolah perguruan Taman Siswa yang memiliki reputasi sejarah juga terletak padapenggal ini dengan bangunan 2 lantai Gambar 7. Penggal Kemasan2’ METODE ANALISIS KUANTITATIF RASIONALISTIK DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RUANG Poerwadi, et al. 87Analisa Irama BukaanAnalisa OutlineAnalisa VoidAnalisa SolidPenggal Kemasan 2. Sisi Timur, dari Utara ke SelatanAnalisa Irama BukaanAnalisa OutlineAnalisa VoidAnalisa SolidPenggal Kemasan 2 cermin. Sisi Barat, dari Utara ke SelatanSumber Olahan data pribadi 2008 Gambar 8. Analisa elemen visual penggal Kemasan 2 UTARAPenggal 3 di Jl. Kemasan selain diisi oleh bangunan kuno sekolah dasar juga fasilitas perdagangan, baik toko perak maupun pedagang kakilima. Ujung yang erakhir pada perempatan di sisi Selatan adalah titik simpul yang cukup potensial secarvisual dan fungsional Gambar 9. Penggal ’Kemasan 3’ DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 36, No. 1, Juli 2008 81 - 92 88 Vegetasi yang ditanam di pot berupa bunga perdu, sedangkan jenis pohon hanya terdapat di halaman privat. Peneduhan bagi pejalan kaki hanya didapatkan dari naungan teritisan bangunan yang umumnya berada di tepi jejalur pejalan kaki dengan garis sempadan bangunan nol. Tempat pemberhentian angkutan umum, tempat telpon umum, tempat duduk atau tempat istirahat bagi pejalan kaki tidak tersedia. Parkir kendaraan roda dua memanfaatkan ruang badan jalan dan di sepanjang jejalur pejalan kaki, sedangkan kendaraan roda empat memanfaatkan tepi badan jalan on street parking. Pedagang makanan memanfaatkan jejalur pejalan kaki dan tidak permanen, tercatat dua unit di sisi Barat dan tiga unit di sisi Timur depan kantor pos Gambar 7. Intensitas pengguna ruang jalan tinggi saat kegiatan jam sekolah dan jam kerja siang hari. Moda angkutan terdiri dari kendaraan tidak bermotor dan bermotor roda dua serta roda empat. Kendaraan pribadi mendominasi jalur dua arah ini. Jenis sepeda, becak dan sepeda motor merupakan pengguna terbanyak dibandingkan jenis mobil, bus, truk tanki distribusi bahan bakar dan truk pengangkut sampah. Jumlah pejalan kaki belum terlihat melebihi kapasitas ruang jalan. Calon pembeli kerajinan perak yang menggunakan kendaraan, memanfaatkan sepanjang ruang badan jalan untuk parkir di dekat tempat belanja yang dituju atau di halaman parkir bila tersedia. Pertemuan antara Jl. Kemasan dan Jl. Karanglo berada di simpul jaringan jalan utama kota. Jl. Karanglo memiliki arah orientasi membujur Timur-Barat. Dimensi ruang jalan yang terbentuk oleh jarak antar bangunan tidak seragam, karena garis sempadan bangunan tidak sama. Perletakan massa bangunan ada yang berada di garis sempadan nol tetapi ada juga yang berada di garis sempadan 6 m dari jejalur pejalan kaki, terutama bangunan baru yang memiliki jumlah lantai lebih dari satu lantai Gambar 9. Penggal Kemasan 3. Sisi Timur, dari Utara ke SelatanAnalisa SolidAnalisa VoidAnalisa OutlineAnalisa Irama BukaanPenggal Kemasan 3 cermin. Sisi Barat, dari Utara ke SelatanAnalisa SolidAnalisa VoidAnalisa OutlineAnalisa Irama BukaanSumber Olahan data pribadi 2008 Gambar 10. Analisa elemen visual penggal ’Kemasan 3’ METODE ANALISIS KUANTITATIF RASIONALISTIK DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RUANG Poerwadi, et al. 89Fungsi pelayanan umum di Jl. Kemasan meliputi tempat pelayanan Pos, tempat pendidikan berupa Sekolah Dasar Negeri, tempat pelayanan kesehatan berupa rumah sakit, tempat praktek dokter dan poliklinik serta apotik, tempat ibadah berupa Masjid. Fungsi massa pelingkup ruang jalan didominasi tempat usaha perdagangan dan usaha kerajinan logam perak, baik skala kecil maupun menengah sampai besar, terlihat dari dimensi tempat usaha. 1 lantai2 lantaiAtap segi 3Atap segi 4Atap trapesiumFasum IbadahFasum KantorFasum KesehatanFasum PendidikanGSB 0 s/d 3GSB >6GSB NolGSB3 s/d 6LBD 4 s/d 6LBD 6 s/d 12LBD 12Ornamen atapOrnamen dindingOrnamen gevelOrnamen konsolOrnamen pnt jndlRumah TinggalTBD 3 s/d 6TBD 6Tempat Usahapnghijauanprivatpublikumur 50 thwarna biruwarna coklt/kngwarna hijauwarna merahwarna pth/abu2Sumber Olahan data pribadi 2004 Gambar 11. Diagram distribusi frekuensi Jl. Ke-masan sisi Barat Fungsi bangunan yang paling banyak di Jl Kemasan Sisi Barat adalah tempat usaha yang digunakan juga sebagai rumah tinggal. Kecen-derungan garis sempadan bangunan adalah 3 sampai 6 meter. Tinggi bidang dinding mayoritas kurang dari 3 meter dan lebarnya didominasi ukuran 6 sampai 12 meter. Bangunan 1 lantai dengan bentuk geometris atap trapesium lebih banyak dibandingkan segi empat dan segi tiga. Ornamentasi terbanyak di pintu dan jendela, sedangkan di bagian lain seperti dinding, atap, konsol dan gevel lebih sedikit dan jumlahnya cenderung sama. Bangunan yang berusia kurang dari 50 tahun jauh lebih banyak dibanding yang lebih dari 50 tahun Gambar 11. Rumah TinggalTempat UsahaFasum KantorFasum PendidikanFasum KesehatanFasum IbadahGSB NolGSB 0 s/d 3GSB3 s/d 6GSB >6TBD 6LBD 121 lantai2 lantaiAtap segi 4Atap segi 3Atap trapesiumOrnamen pnt jndlOrnamen dindingOrnamen konsolOrnamen atapOrnamen gevelwarna pth/abu2warna hijauwarna merahwarna biruwarna coklt/kngumur 50 thprivatpublikpnghijauan Sumber Olahan data pribadi 2004 Gambar 12. Cluster diagram Jl. Kemasan sisi Barat Cluster diagram Jl. Kemasan sisi Barat mem-perlihatkan bahwa rumah tinggal dan tempat usaha cenderung berupa bangunan satu lantai dengan garis sempadan 3 sampai 6 meter beratap trapesium dan segi empat berwarna putih/abu-abu. Lebar bidang dinding antara 6 sampai 12 meter, sedang tinggi bidang dinding antara 3 sampai 6 meter. Variabel lain seperti fasilitas umum, ornamentasi, warna merah, coklat, biru dan sebagainya terletak pada diagram di bawah tidak dianggap penting Gambar 12. Fungsi bangunan yang paling banyak di Jl. Kemasan Sisi Timur adalah tempat usaha disamping untuk rumah tinggal, kecenderungan garis sempadan bangunan adalah 0 sampai 3 meter, tinggi bidang dinding mayoritas 3 sampai 6 meter disamping kurang dari 3 m sedangkan lebarnya didominasi bangunan dengan ukuran 6 sampai 12 m atau lebih dari 12 meter. Bangunan 1 lantai dengan bentuk atap segi empat lebih banyak dibanding trapesium dan segi tiga. Ornamentasi terbanyak pada pintu dan jendela dan dinding, sedang\ pada bagian lain seperti atap, konsol dan gevel lebih sedikit dan jumlahnya sama. Bangunan yang berusia kurang dari 50 tahun lebih banyak dibanding yang lebih dari 50 tahun Gambar 13. DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 36, No. 1, Juli 2008 81 - 92 90 1 lantai2 lantaiAtap segi 3Atap segi 4Atap trapesiumFasum IbadahFasum KantorFasum KesehatanFasum PendidikanGSB 0 s/d 3GSB >6GSB NolGSB3 s/d 6LBD 4 s/d 6LBD 6 s/d 12LBD 12Ornamen atapOrnamen dindingOrnamen gevelOrnamen konsolOrnamen pnt jndlRumah TinggalTBD 3 s/d 6TBD 6Tempat Usahapnghijauanprivatpublikumur 50 thwarna biruwarna coklt/kngwarna hijauwarna merahwarna pth/abu2Sumber Olahan data pribadi 2004 Gambar 13. Diagram distribusi frekuensi Jl. Ke-masan sisi Timur Rumah TinggalTempat UsahaFasum KantorFasum PendidikanFasum KesehatanFasum IbadahGSB NolGSB 0 s/d 3GSB3 s/d 6GSB >6TBD 6LBD 121 lantai2 lantaiAtap segi 4Atap segi 3Atap trapesiumOrnamen pnt jndlOrnamen dindingOrnamen konsolOrnamen atapOrnamen gevelwarna pth/abu2warna hijauwarna merahwarna biruwarna coklt/kngumur 50 thprivatpublikpnghijauanSumber Olahan data pribadi 2004 Gambar 14. Cluster diagram Jl. Kemasan sisi Timur Cluster diagram Jl. Kemasan sisi Timur mem-perlihatkan bahwa rumah tinggal dan tempat usaha cenderung berupa bangunan privat satu lantai dengan garis sempadan 0 sampai 3 meter beratap segi empat berwarna putih/abu-abu. Lebar bidang dinding antara 6 sampai 12 meter, sedang tinggi bidang dinding antara 3 sampai 6 meter. Usia bangunan kurang dari 50 tahun. Variabel lain seperti fasilitas umum, ornamentasi, warna merah dan sebagainya terletak di diagram di bawah tidak dianggap penting Gambar 14. Pembahasan tentang massa bangunan untuk menunjukkan figure-ground dari koridor ruang di Jl. Kemasan bertujuan untuk mendapatkan pemetaan tentang keberadaan enclosure pembatas besarta kualitas dan kuantitasnya. Pembahasan tentang ruang jalan dilakukan dengan membuat block-map jalan baik arteri maupun lingkungan, dilanjutkan dengan pemetaan dari pedestrian atau trotoar di sekitar jalan tersebut dan pemetaan dari halaman-halaman bangunan yang berhubungan dengan trotoar. Pemetaan tentang ruang jalan diformulasikan untuk mendapatkan gambaran seberapa jauh kuantitas dan kualitas ruang jalan tersebut yang dapat menunjukkan karakteristik ruang Jl. Kemasan, Kotagede. Sub lokasi Kemasan dari arah Utara menuju pasar Kotagede Intensitas ruang publik tinggisedang rendah Sumber Olahan data pribadi 2008 Gambar 15. Analisis outline, bukaan dan ruang jalan sub lokasi Kemasan Pembahasan tentang karakteristik kawasan yang dilakukan dengan menganalisis elemen visual bangunan-bangunan yang terletak di jalur utama pasar Kotagede telah menghasilkan temuan tentang ciri khas berdasarkan solid-void fasad, outline dan irama bukaan. Pembahasan tentang kuantitas ruang jalan obyek penelitian menghasilkan analisis yang menunjukkan fluktuasi ruang berdasarkan lebar jalan, pedestrian dan halaman bangunan. Proses analisis di Jl. Kemasan, Kotagede dilakukan dengan rasionalistik yang didukung program digital berupa pixelate adobe METODE ANALISIS KUANTITATIF RASIONALISTIK DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RUANG Poerwadi, et al. 91photoshop. Program ini mengglobalkan pixel tam-pilan obyek bahasan sehingga menghasilkan generalisasi karakteristik Gambar 15. Hasil berupa nada warna yang menunjukkan tinggi-rendahnya intensitas obyek bahasan digrafiskan dengan diagram garis yang dapat menentukan secara lebih terukur. KESIMPULAN Karakteristik ruang jalan sebagai bagian dari struktur kawasan dapat ditemukan melalui metoda kuantitatif, berdasar data-data obyektif yang dianalisa secara rasionalistik. Karakteristik ruang jalan merupakan bagian dari arahan rancangan kawasan. Penelitian di Jl. Kemasan masih dapat dilanjutkan dengan penelitian relevan lain agar bisa menjadi acuan untuk penyusunan arahan rancangan kawasan Kotagede DAFTAR PUSTAKA Adhisakti, Laretna T., Maret 2004, Pelestarian Pusaka Berbasis masyarakat, Lokakarya Pelestarian Pusaka Indonesia, Jakarta. Dirjen Penataan Ruang., 2007, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Dep. PU. Yakarta. Moudon, Anne Vernez., 1991, Public Street for Public Use, Columbia University Press. New York. Sanoff, H., 1991, Visual Research Methods in Nostrand Reinhold, New York, USA. Smardon, Richard., C., 1989, Foundation for Visual Project Analysis, John Willey & Son Soekiman, Djoko., 1993, Kotagede. Penerbit Projek Pengembangan Media Kebudayaan, Jakarta. Van Mook, 1958, Kuta Gede Before the Reorganization, oleh Wertheim, et al., ed, The Indonesian Town. Studies in Urban Sociology, The Hague. Trancik, roger, 1980, Finding Lost Space, Theories of Urban Design, New York, Oxford University Press. Gerard Paul HodgkinsonThis chapter is concerned with the basic mechanics of the programme of empirical research reported in the remainder of the book. Its primary purpose is to describe the development and psychometric evaluation of the various research instruments employed in the study. Readers who are less interested in the precise technical details of the study may wish to by-pass or skim this chapter on first reading, returning to it for reference purposes, as and when book is available for download at TrancikExposición que rastrea las principales teorías del diseño urbano surgidas a lo largo del siglo XX y ofrece un análisis de los espacios pérdidos o usos inadecuados del espacio que son parte de la crisis urbana finisecular, con apoyo de estudios de caso detallados de las ciudades de Boston y Washington, Estados Unidos; Gotemburgo, Suecia y Newcastle, Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan RuangRuang Dirjen PenataanDirjen Penataan Ruang., 2007, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Dep. PU. Gede Before the Reorganization, oleh Wertheim, et al., ed, The Indonesian TownH J Van MookVan Mook, 1958, Kuta Gede Before the Reorganization, oleh Wertheim, et al., ed, The Indonesian Town. Studies in Urban Sociology, The Pusaka Berbasis masyarakat, Lokakarya Pelestarian Pusaka IndonesiaLaretna T AdhisaktiMaretAdhisakti, Laretna T., Maret 2004, Pelestarian Pusaka Berbasis masyarakat, Lokakarya Pelestarian Pusaka Indonesia, Jakarta. Kampung wisata Purbayan yang berada di Kemantren Kotagede, Kota Yogyakarta menjadi salah satu tempat wisata wajib untuk dikunjungi. Dengan tagline baru Kampung Pusaka dan Penjaga Tradisi’, Purbayan melakukan rebranding di bulan Agustus 2022, untuk meningkatkan semangat dalam berinovasi di bidang rebranding membuahkan hasil yang positif. Tak hanya kenaikan jumlah wisatawan, Purbayan juga menjadi salah satu kampung wisata atau kamwis terbaik di Kota Yogyakarta. Tak tanggung-tanggung, Purbayan diusulkan masuk dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia ADWI 2023. Pengin lihat keunikan kampung wisata Purbayan, yuk simak penjelasan berikut ini. 1. Asal nama Purbayan foto kamwis Purbayan Purbayan berasal dari nama seorang pangeran yang merupakan anak dari Panembahan Senopati, Pangeran Purbayan. Panembahan Senopati sendiri adalah Raja Mataram Islam yang pertama. Untuk menghormati perjuangan keluarga Kerajaan Mataram Islam, kampung wisata ini pun memilih nama tak mengherankan, jika para wisatawan menemukan tradisi yang kuat di kampung wisata ini. Nuansa kerajaan Islam di kampung yang terletak di Kemantren kecamatan Kotagede ini sangat Kampung pusaka foto kampung wisata Purbayan Sebagai kampung pusaka, Purbayan menyimpan banyak situs peninggalan Kerajaan Mataram Islam dan beberapa rumah tradisional khas Kotagede. Tersebar di beberapa klaster, bangunan tersebut masih dirawat baik oleh warga Ndalem Kedaton yang merupakan bekas keraton dari Panempahan Senopati, Sultan Hanyokrowati, dan Sultan Agung. Ada juga alun-alun yang dahulu merupakan Keraton Mataram, Cokroyudan yang dahulu dipakai sebagai rumah tinggal Pangeran Cokroyuda, Mbumen yang merupakan tempat tinggal Pangeran Mangkubumen, Kemasan yang menjadi tempat bermukim pandai emas, dan Mboharen yang dahulu adalah tempat bermukimnya ulama Kyai lagi situs kerajaan Mataram kuno yang masih tegak berdiri di Kamwis Purbayan antara lain Batu Gilang, situs Bokong Semar, Batu Cantheng, jebolan tembok Raden Ronggo, dan Kompleks Makam Raja Panembahan Senopati. Bisa dibilang, wisatawan pencinta sejarah akan puas mempelajari histori Kerajaan Mataram Islam di Purbayan ini. Baca Juga Kampung Wisata Prenggan, Pusatnya Perajin Perak di Kotagede Baca Juga Ayo Piknik, 5 Kampung Wisata Ini Ada di Sekitar Kotagede 3. Kampung penjaga tradisi foto pengrajin perak Sampai saat ini, Kotagede mempunyai banyak pengrajin perak dan tak sedikit yang berasal dari Purbayan. Sesuai dengan tradisi Kotagede sebagai kota perak, berbagai dihasilkan dengan apik. Tak hanya perhiasan, perak yang dibuat oleh pengrajin pun beraneka seperti hiasan dinding, peralatan makan, hingga lagi, tak hanya melihat hasil karya perajin perak, para wisatawan juga bisa melihat langsung pembuatan perak yang menarik. Untuk mendapatkan kesempatan ini, sebaiknya wisatawan mengikuti paket tur yang sudah disediakan oleh pengurus kampung wisata Rumah Kalang dengan historinya yang menarik foto rumah Kalang rumah Pesik Tak sedikit orang yang datang di Purbayan untuk melihat rumah Kalang. Konon, orang Bali banyak yang berdagang dan memilih menetap di Kotagede, lantas membuat rumah Kalang. Dengan arsitektur Bali dan tambahan Portugis serta Hindi, membuat rumah ini terlihat berbeda dari kebanyakan rumah di rata-rata orang Kalang di Kotagede dikenal sebagai warga yang mapan sehingga tak ragu menggelontorkan banyak uang demi mengadakan upacara adat dan tradisi khas Bali sebagai penghormatan budaya leluhur. Saat ini, orang Kalang hidup menyebar, namun wisatawan masih bisa melihat kesuksesan mereka melalui peninggalan Rumah Kalang Kampung kuliner tradisional dan modern foto cokelat monggo Walau kuat menjaga tradisi, kamwis ini tak juga menyediakan kuliner modern untuk berkembang di Purbayan, misalnya Cokelat Monggo. Pabrik cokelat yang pindah ke Kotagede sejak 2007 ini menghasilkan aneka cita rasa cokelat kemasan berkualitas tinggi. Asyiknya, Monggo juga mempersilakan wisatawan untuk melihat dari dekat proses tradisional di tempat ini juga memiliki daya pikat yang kuat. Camilan seperti banjar, ukel, legamara, dan kembang waru masih banyak dicari masyarakat, lho. Rasanya yang klasik dapat membuat orang bernostalgia melalui camilan keindahan kampung wisata Purbayan, para wisatawan bisa mengambil paket wisata outbound. Selain itu, kamwis ini sering menerima studi banding dan penelitian untuk mengenal arsitektur bangunan sejarah Kerajaan Mataram yang menarik. Apakah kamu tertarik untuk mengunjungi kampung wisata Purbayan ini? Baca Juga 6 Fakta Kipo, Jajanan Khas Kotagede Kesukaan Bangsawan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

perajin perak di kotagede yogyakarta sedang